ANALISIS
NILAI-NILAI KARAKTER PADA KUMPULAN
CERPEN
ANAK SD“MISTERI JEJAK KAKI YETI”
KARYA SURYANI
PROPOSAL
SKRIPSI
DISUSUN
OLEH:
APRILDA
YENI
1607061272
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN STKIP
PERSADA KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN 2019 / 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan, bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri,
masyarakat bangsa dan Negara (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan memiliki peranan penting untuk menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia. Seperti yang
diketahui, bukan menjadi rahasia lagi bahwa kualitas Sumber Daya Manusia
Indonesia masih rendah, hal ini tidak lepas dari kualitas pendidikan negara
kita. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan baik pendidik maupun
peserta didik. Hal ini juga terlihat pada kurikulum terbaru yaitu kurikulum
2013 sebagai salah satu upaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya proses pembelajaran yang ada di dalamnya.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan Sumber Daya
Manusia khususnya dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dari aspek kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tindakan). Pendidikan karakter
memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, karena pendidikan
karakter merupakan wadah atau proses yang bertujuan untuk membentuk kepribadian
seseorang menjadi lebih baik, membentuk manusia yang bermoral, cerdas,
rasional, inovatif, optimis, percaya dan berjiwa patriot. Selain itu,
pendidikan ini berorientasi pada pembentukan anak dimana pada saat ini
pembelajaran berpusat pada aktifitas peserta didik, dalam hal ini anak dituntut
untuk tidak hanya sekedar tahu atau menghafal namun anak harus benar-benar
paham baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Pendidikan
karakter memiliki nilai-nilai dan
nilai-nilai dari karakter tersebut perlu diterapkan di setiap jenjang
pendidikan khususnya pada usia dini, ataupun Sekolah Dasar karena diusia
tersebut sangat tepat untuk menerapkannya seiring pertumbuhan dan perkembangan
pengetahuannya yang belum banyak mendapat pengaruh lain dari luar.
Menurut Cahyaningrum Eka Sapti, dkk 2017, pentingnya
pendidikan karakter terutama pada anak usia dini yaitu untuk menanamkan
nilai-nilai kebaikan supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa, usia
dini merupaka usia yang tepat untuk melakukan pendidikan sebab anak sedang
mengalami petumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dan anak belum memiliki
pengaruh yang negatnegative banyak dari luar atau lingkungannya sehingga
orangtua maupun pendidik jauh lebih mudah dalam mengarahkan dan menanamkan
nilai-nilai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter dan nilai-nilainya tidak hanya
ditemukan atau didapat pada pendidikan formal tetapi juga dapat ditemukan pada
pendidikan nonformal misalnya pada buku-buku cerita seperti pada buku kumpulan
cerpen anak SD “Misteri Jejak Kaki Yeti” karya Suryani.
Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan studi pustaka terhadap analisis nilai-nilai karakter pada buku
kumpulan cerpen anak SD “Misteri Jejak Kaki Yeti” karya Suryani.
B.
Fokus
Penelitian
Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi
terhadap tujuan penelitian dan untuk mempermudah penulis dalam menganalisis
hasil penelitian. Maka berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini di
fokuskan khusus untuk “analisis nilai-nilai karakter pada kumpulan cerpen anak
“Misteri Jejak Kaki Yeti” karya Suryani.
C.
Pertanyaan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat di klarifikasikan
menjadi:
1. Bagaimana
nilai-nilai karakter pada buku kumpulan cerpen anak SD “Misteri Jejak Kaki
Yeti” karya Suryani?
2. Bagaimana
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter di SD?
D.
Tujuan
penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan
umum
Tujuan umum dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang ada pada
buku kumpulan cerpen anak SD dengan judul “Misteri Jejak Kaki Yeti” karya
Suryani.
2. Tujuan
khusus
Tujuan khusus dari
penelitian ini ialah:
a. Untuk
mendeskripsikan hasil analisis nilai-nilai pendidikan karakter pada cerpen
anak SD dengan judul “Misteri Jejak Kaki
Yeti” karya Suryani
b.
Untuk mendeskripsikan penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter di SD.
E.
Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat dalam penelitian ini ialah:
1. Manfaat
Teoritis
Melalui penelitian ini,
dapat menjadi bacaan serta informasi bagi kita semua, sehingga dapat menganalisis
nilai-nilai karakter dalam buku kumpulan
cerpen anak SD pada judul Misteri
Jejak Kaki Yeti karya ..
2. Manfaat
praktis
a. Bagi
Siswa
Penelitian
ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter pada siswa sendiri
melalui nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku kumpulan cerpen anak SD berjudul “Misteri jejak Kaki
Yeti” karya Suryani.
b. Bagu
Guru
Hasil
penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan guru dalam
menumuhkankembangkan nilai-nilai karakter yang terdapat pada cerpen anak kepada
siswa di sekolah
c. Bagi
Sekolah
Hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian untuk turut serta
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan karakter.
d. Bagi
Peneliti
Sebagai
langkah yang nyata dalam mewujudkan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
kuliah di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, serta dapat menambah wawasan yang
lebih luas sebagai bekal peneliti apabila sudah terjun langsung sebagai tenaga
pendidik.
e. Bagi
lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
Hasil
penelitian ini dapat menambah bahan ferekuensi serta melengkapi perpustakaan
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.
F.
Definisi
Istilah
1. Analisis,
adalah aktifitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,
memilah sesuatu untuk digolongkan atau dikelompokan kembali menurut kriteria
tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
2. Pendidikan
Karakter, adalah upaya yang dilakukan guna pembentukan kepribadian untuk
menjadi lebih baik, karakter adalah sifat kejiwaan yang ada pada diri
seseorang.
3. Nilai-nilai
karakter, adalah nilai-nilai yang mengandung kebaikan yang berkaitan dengan
kejiwaan.
4. Cerpen
anak, adalah sebuah karangan berbentuk prosa naratif fiktif yang pada dasarnya
tidak berbeda dengan hakokat cerpen maupun sastra fiksi pada umumnya. Cerpen
anak bisa berupa fable, dongeng, cerita rakyat dan sejarah penjuru dunia.
5. Penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter, upaya yang dilakukan pendidik untuk menerapkan
nilai-nilai kebaikan dalam diri peserta didik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kajian
Teori
1. Karakter
a. Definisi
pendidikan karakter
Menurut
Prof. Dr. Muchlas Samani dan Drs. Hariyanto,M.S (2012:42) pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh
dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada siswanya. Karakter
tersebut merupakan atribut atau ciri-ciri pribadi, ciri etis dan kompleksitas
mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa.
Menurut
Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd (2011:17), pendidikan karakter adalah upaya penanaman
kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam
bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya,
diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, masyarakat dan lingkungannya.
Menurut
Sutarjo Adisusilo J.R (2014:70), pendidikan karakter adalah proses pembelajaran
di sekolah yang bertujuan untuk mengembangka watak atau tabiat siswa dengan cara
melatih menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral
dalam kehidupan siswa.
Berdasarkan
pendapat para ahli diatas mengenai pendidikan dan karakter dapat disimpulkan
bahwa, pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik baik
guru maupun orangtua, baik secara formal maupun diperoleh secara nonformal
untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan yang tentunya akan berguna bagi kehidupan
penerima didikan karakter tersebut.
b. Tujuan
Pendidikan Karakter
Menurut
Kesuma (2011:9), tujuan pendidikan karakter yaitu:
1) Meningkatkan
dan mengembangkan nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga
menjadi kepribadian peserta didik yang khas sebagaimana nilai yang
dikembangkan.
2) Mengoreksi
perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai yang dikembangkan
oleh sekolah.
3) Membangun
koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung
jawab pendidikan karakter secara bersama.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas
mengenai tujuan pendidikan karakter, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
karakter adalah berguna untuk segala aspek kehiduan berdasarkan nilai-nilai
yang diterapkan didalam kehidupan, mengoreksi setiap perilaku anak dan
bermanfaat dalam hubungan antar sesama.
c. Fungsi
Pendidikan Karakter
Adapun
fungsi dari pendidikan karakter ialah:
1) Membangun
kehidupan kebangsaan yang multikultural
2) Membangun
peradapan bangsa yang cerdas, berbudaya luhur dan mampu berkontribusi terhadap
pengembangan kehidupan manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati,
berpikiran, berperilaku dan memiliki keteladanan yang baik.
Berdasarkan paparan tersebut mengenai
fungsi pendidikan karakter, dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan karakter
ialah membawa segala sesuatu yang baik dalam kehidupan sehari-hari baik antar
diri sendiri, antar keluarga, masyarakat bahkan antar bangsa.
d. Nilai-nilai
karakter
Pendidikan
karakter tidak hanya sekedar mengajarkan tentang mana yang baik dan yang buruk
namun pendidikan karakter ialah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
(habituation) sehingga peserta didik mampu bertindak berdasarkan nilai-nilai
yang telah menjadi kepribadiannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan
karakter dituliskan dalam bentuk tabel agar lebih mudah di pahami, berikut tabelnya:
No
|
Nilai-nilai Pedidikan Karakter
|
Penjelasan Nilai-nilai Pendidikan
Karakter
|
1.
|
Religius
|
Berkaitan dengan sikap
serta perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajara agama yang dianutnya.
|
2.
|
Jujur
|
Berkaitan dengan
perilaku yang berusaha menjadikan dirinya selalu bisa dipercaya dalam
perkataan, tindakan serta pekerjaan.
|
3.
|
Toleransi
|
Sikap yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan yang berbeda
dengan dirinya.
|
4.
|
Disiplin
|
Tindakan yang
menunjukan perilaku tertib terhadap ketentuan dan peraturan.
|
5.
|
Kerja keras
|
Tindakan yang
menunjukan perilaku tertib, berusaha serta patuh erhadap aturan.
|
6.
|
Kreatif
|
Berpikir serta
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara ataupun hasil baru dari sesuatu
yang dimilki.
|
7.
|
Mandiri
|
Sikap serta perilaku
yang tidak mudah tergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
|
8.
|
Demokratis
|
Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang sama terhadap dirinya dan orag lain.
|
9.
|
Rasa ingin tahu
|
Sikap serta tindakan
yang selalu berupaya demi mengetahui lebi sesuatu yang dipelajari, dilihat
serta didengar.
|
10.
|
Semangat kebangsaan
|
Cara berpikir,
bertindak serta berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan juga
Negara diatas kepentingan diri atau sekelompoknya.
|
11.
|
Cinta tanah air
|
Cara berpikir,
bertindak, serta berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa Negara diatas
kepentingan diri dan kelompoknya.
|
12.
|
Menghargai perstasi
|
Sikap dan tindakan
yang mendorong dirinya menghasilkan sesuatu dan menghargai keberhasilan orang
lain.
|
13.
|
Bersahabat/Komunikatif
|
Sikap dan tindakan
yang mendorong diri untuk saling berbaur dan berinteraksi dengan orang lain.
|
14.
|
Cinta damai
|
Sikap dan tindakan
yang saling memahami, toleran dan menghargai orang lain.
|
15.
|
Gemar membaca
|
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca berbagai macam bacaan yang memberikan kebajikan bagi diri
seseorang.
|
16.
|
Peduli lingkungan
|
Sikap dan tindakan
yang selalu berupaya mencegah kerusakan alam dan lingkungan dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.
|
17.
|
Peduli sosial
|
Sikap serta tindakan
yang memiliki rasa simpati dan empati untuk selalu menolong orang yang
membutuhkan.
|
18.
|
Tanggung jawab
|
Sikap dan perilaku
untuk selalu berusaha melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan lingkungan.
|
Gambar 1. Tabel nilai-nilai
Pendidikan Karakter
2. Cerpen
Anak
a. Definisi
Cerpen Anak
Tidak
berbeda dengan definisi lainnya tentang cerpen, cerpen anak hanya lebih
sederhana dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dipahami layaknya seorang
anak. Menurut Priyatni (2010:126), cerita pendek adalah salah satu bentuk karya
fiksi yang memperlihatkan sifat serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan,
jumlah pelaku, isi cerita, dan jumlah kata yang digunakan.
Huck,
Helper, dan Hickman, mengatakan bahwa sastra anak, termasuk cerpen anak ialah
penggunaan pandangan anak atau kacamata anak dalam menghadirkan cerita atau
dunia imajinasi.
Sedangkan
menurut Suyanto (2012:46) cerpen ialah cerita pendek yang berbentuk prosa
pendek dan relatif.
Berdasarkan
beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa cerpen anak adalah cerita
fiksi yang serba pendek dimana alur ceritanya tidak berkepanjangan dan cara
pengutaraan cerita padat dan pas. Fiksi disini artinya karangan, non ilmiah
dimana bukan berdasarkan kenyataan dan sifat yang serba pendek seperti
peristiwa, jumlah pelaku, isi cerita, dan jumlah kata yang menunjukan sifat
cerpen itu sendiri.
b. Unsur-unsur
Cerpen Anak
Ada
dua unsur pembangun cerpen, yaitu Intrinsik (dari dalam) dan Ekstrinsik (dari
luar). Unsur intrinsik cerpen anak sama hal nya dengan unsur cerpen secara umum
yaitu diantaranya: tema, tokoh, alur/plot, latar, gaya atau style, sudut
pandang, dan amanat. Berikut penjelasan dari unsur intrinsik.
1) Tema
Tema artinya inti atau
dasar yang mewarnai seluruh cerita dari awal sampai akhir.
2) Tokoh
Tokoh artinya pelaku
dalam sebuah cerita. Tokoh dalam sebuah cerita dapat tampil sebagai manusia,
benda, binatang atau alam dan lingkungannya. tokoh tidak boleh lepas dari tema,
banyaknya tokoh atau jumlah pelaku yang ada didalam cerita disesuaikan dengan
cerita yang ditampilkan, tanpa memahami tentang tokoh mustahil seorang
pengarang dapat menghidupkan tokohnya dalam bayangan pembaca.
3) Alur
Alur atau plot
merupakan jalan cerita dari awal sampai akhir. Alu ditentukan oleh pengarang
cerita. Alur dapat merangkai sebuah cerita dengan manis dan enak dibaca,
biasanya alur cerita menjadi menarik ketika sampai pada suatu tahap yang
mendekati klimaks.
4) Latar
atau setting
Latar dalam cerita
ialah waktu, tempat, dan suasana lingkungan tempat cerita itu bergerak menyatu
dengan tokoh alur ataupun temanya.
5) Sudut
pandang
Sudut pandang adalah
sebuah teknik bercerita yang akan membuat rasa yang berbeda pada alur dan cara
penyampaian cerita. Dengan sudut pandang, penulis dapat menjadi pelaku utama
atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut.
6) Gaya
atau style
Gaya atau style adalah
teknik yang digunakan pengarang untuk menuturkan cerita yang berkaitan dengan
bahasa, dan kepribadian pengarang.
7) Amanat
Amanat merupakan pesan
yang hendak disampaikan penulis kepada si pembaca melalui karyanya.
Sedangkan
unsur pembangun cerpen dari luar ialah ekstrinsik, berikut ulasannya:
1) Latar
belakang penulis
Latar belakang penulis
maksudnya adalah hal-hal yang menyangkut kehidupan si penulis seperti riwayat
hidup penulis, kondisi psikologi penulis dan aliran sastra penulis.
2) Latar
belakang masyarakat
Latar belakang
masyarakat yang sengaja diperlihatkan si penulis didalam cerita, latar belakang
masyarakat bisa berupa ideology, kondisi ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya.
3) Nilai-nilai
yang terkandung dalam cerpen
Nilai-nilai yang
terkandung didalam cerpen biasanya seperti nilai agama, nilai sosial, nilai
moral, nilai budaya dan nilai pendidikan.
c. Ciri-ciri
Cerpen Anak
Ciri-ciri
cerita pendek anak mengandung nilai personal dan nilai pendidikan sebagaimana
dikatakan oleh Huck, Helper, dan Hickman dalam buku yang ditulis oleh Sumardi
yang berjudul “Kreatif Menulis Cerita Anak”. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai
berikut:
1) Cerpen
anak mengandung nilai personal
-
Memberikan kesenangan
-
Menawarkan narasi sebagai cara bernalar
-
Mengembalikan imajinasi
-
Memberikan beraneka ragam pengalaman
-
Mengembangkan kemampuan pandangan dari
dan dalam terhadap perilaku manusia
2) Cerpen
anak mengandung nilai pendidikan apabila mampu
-
Mengembangkan kemampuan berbahasa
-
Mengembangkan kemampuan membaca
-
Mengembangkan kemampuan bercerita
-
Menunjang kemampuan menulis
-
Dan memperkenalkan kekayaan sastra anak
d. Fungsi
Cerpen Anak
Fungsi
cerpen adalah sebagai hiburan, keindahan, pendidikan, mengandung nilai moral
dan nilai religius.
1) Cerpen
sebagai hiburan artinya, untuk menghibur pembacanya.
2) Cerpen
sebagai keindahan artinya memberikan nilai keindahan melalui gaya bahasa dan
rangkaian kata.
3) Cerpen sebagai pendidikan, artinya cerpen
memberikan amanat, pengetahuan, wawan yang dihubungkan dengan kehidupan nyata.
4) Cerpen
mengandung nilai moral, artinya untuk mengetahui mana yang baik dan yang tidak
baik atau buruk.
5) Cerpen
sebagai nilai religius, artinya berkaitan dengan keagamaan.
B.
Kajian
Penelitian Yang Relevan
Kajian pustaka yang relevan artinya pembahasan
hasil-hasil yang termuat dalam buku teks, jurnal, skripsi, tesis, prosiding dan
kegiatan ilmiah. Penelitian tindakan kelas ini sudah pernah dilakukan
sebelumnya oleh beberapa peneliti, penelitian yang relevan dari peneliti yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya menjadi pedoman bagi peneliti untuk
melangsungkan penelitian berikutnya yang memiliki kesamaan tujuan dan maksud.
Berikut ini uraian materi yang telah di lakukan oleh peneliti:
1. Penelitian
yang dilakukan oleh Desy Eka Hariani dalam jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI
Kediri tahun 2017, dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan
Cerpen “BH” Karya Emha Ainun Nadjib. Terdapat nilai-nilai karakter yang
berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan sesame. Nilai karakter
yang berkaitan denganTuhan ialah nilai religius mengenai kepercayaan. Nilai
karakter yang berkaitan dengan diri sendiri seperti: jujur, mandiri ,
tanggungjawab. Nilai karakter yang berkaitan dengan sesame: peduli sosial,
demokratis, menghargai prestasi dan bersahabat. Nilai karakter yang berkaitan
dengan lingkungan dan kebangsaan yaitu: toleransi, nasionalis, semangat
kebangsaan, dan cinta damai.
2. Dalam
jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 1, Nomor 2, Maret 2018, oleh Christine Permata, Irawan, Agris
Yuni Rispandi, Achmad Fauzi, Diena San Fauzya dengan judul artikel Analisis
Nilai-nilai Pendidikan Karakter paa Cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida
Peraih Terbaik Kompas tahun 2016.
Hasil analisis terhadap nilai-nilai karakter seperti: cinta tanah air,
bertanggung jawab, jujur, peduli lingkungan, mandiri, dan kasih sayang.
3. Dalam
jurnal Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia tahun 13, No. 1, Januari 2014,
dengan judul Nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen Batu Betina Karya
Sharif Hidayatullah oleh Ade Hikmat. Hasil analisis mengenai nilai-nilai
karakter dalam cerpen tersebut adalah nilai karakter seperti: jujur, tanggung
jawab, peduli, dan ramah lingkungan.
4. Dalam jurnal Korpus, Volume 1, Nomor 1, Agustus
2017 dengan judul Analisis Nilai Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Seluma
oleh Esma Junaini, Emi Agustina, dan Amril Canrhas. Hasil penelitian mengenai
analisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerpen tersebut terdapat
nilai-nilai karakter seperti nilai keberanian, sikap saling membutuhkan,
disiplin diri, penghormatan kepada diri sendiri, sikap adil, peduli sesame,
saling melindungi, sikap hormat, dan sikap gotong royong.
5. Dalam
jurnal UNNES, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dengan
judul Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter cerpen dalam Buku Bina Bahasa
dan sastra Indonesia Kelas V SDN Tegalsari 01 Semarang oleh Shinta Liestaniah.
Hasil penelitian tersebut terdapat nilai-nilai karakter berupa: nilai religius,
rasa ingin tahu, kreatif, demokratis, kerja keras, peduli sosial, tanggung
jawab, menghargai prestasi, dan gemar membaca.
C.
Kerangka
Konseptual
Menurut Sugiyono (2004:49), kerangka konseptual
merupakan sintesa antar hubungan antar variable yang disusun dari berbagai
teori yang telah dideskripsikan. Kerangka konseptual bertujuan untuk
mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam
kerangka dari variable yang akan diteliti. Menurut Kuncoro (2003:44), kerangka
konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditunjukan,
dalam hal ini merupakan jaringan antar variable yang secara logis diterangkan,
dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi
melalui proses wawancara, observasi, dan survey literature.
Berdasarkan beberapa pendapat yang terkemuka di
atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual merupakan gambaran umum
mengenai objek penelitian. Pada bagian ini, peneliti melakukan analisis struktur
intrinsik pada cerpen anak, melakukan analisis nilai-nilai karakter yang ada
pada cerpen anak dengan judul “Misteri Jejak Kaki Yeti” Karya Suryani dan bagaimana penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter tersebut di SD. skema kerangka berpikir dapat
digambarkan sebagai berikut:
Cerpen Anak
|
Nilai-nilai Pendidikan Karakter?
|
Penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter di SD
|
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
A.
Pendekatan
Penelitian
Pendekatan penelitian adalah pendekatan yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan hasil
analisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kumpulan cerpen
anak SD Misteri Jejak Kaki Yeti. Dengan
demikian maka, data yang akan dikumpulkan dalam penelitian bersifat Kualitatif.
Sugiyono (2017) menjelaskan bahwa, metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang lebih menekankan arti dari pada generalisasi, pengambilannya
data dapat melalui purposive dan snowball, gabungan (tri-anggulasi), dan
analisis data.
Alasan digunakannya pendekatan ini, karena peneliti
ingin menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kumpulan
cerpen anak SD dan bagaimana penerapan nilai-nilai tersebut di SD sehingga
hasil analisis dari kumpulan cerpen tersebut dapat di deskripsikan melalui
tulisan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
ialah jenis studi pustaka. Menurut Sugiyono (2012), studi pustaka adalah kajian
teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan
budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Sementara menurut Suharsimi Arikunto (2006) studi pustaka adalah metode pengumpulan
data dengan mencari informasi lewat buku, majalah, Koran, dan literatur lainnya
yang bertujuan untuk membentuk sebuah landasan teori.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut diatas, maka
alasan menggunakan jenis penelitian ini ialah karena peneliti ingin
menganalisis langsung dari buku kumpulan cerpen anak SD, mengenai nilai-nilai
pendidikan karakter yang ada pada setiap cerita tersebut.
B.
Metode
dan Bentuk Penelitian
1. Metode
Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, membutuhkan suatu metode
yang tepat, sebab dengan metode yang tepat akan dapat mencapai hasil yang
diharapkan. Metode penelitian adalah strategi umum yang di anut dalam
pengumpulan data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang di hadapi. Menuru Sugiyono (2013:3), metode penelitian
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan
dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu mengenai analisis nilai-nilai
pendidikan karakter, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deksriptif analitik, dengan pendekatan Kualitatif. metode deskriptif
analitik adalah suatu metode yang berfungsi untk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya. Sugiyono (2009:29).
2. Bentuk
Penelitian
Bentuk
penelitian studi pustaka ialah menghimpun informasi yang relevan, informasi
tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,
internet dan sumber lainnya. Dalam penelitian ini, bentuk penelitiannya ialah
peneliti menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang ada pada buku kumpulan
cerpen anak SD, guna menjawab pertanyaan penelitian sehingga nilai-nilai
pendidikan karakter tersebut dapat diterapkan di SD.
C.
Data
dan Sumber Data Penelitian
1. Data
Penelitian
Data dalam penelitian
ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada buku kumpulan
cerpen anak SD.
2. Sumber
Data Penelitian
Sumber data dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data
primer
Data primer adalah data
yang diperoleh peneliti secara langsung, dalam penelitian ini data primer di
peroleh peneliti secara langsung dari buku kumpulan cerpen anak SD dengan
menggunakan instrument membaca setiap cerita dari judul cerpen dalam kumpulan
cerpen tersebut.
b. Data
sekunder
Data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada, yang sudah tercatat
dalam buku oleh penulis.
D.
Teknik
dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik
Pengumpul Data
a. Teknik
Dokumentasi
Teknik dokumentasi
adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen tersebut dapat berupa
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dalam penelitian
ini, dokumentasinya ialah tulisan atau kutipan yang menunjukan adanya kalimat
yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.
2. Alat
Pengumpul Data
a. Dokumentasi
Dalam penelitian ini,
data dikumpulkan melalui dokumentasi pada kalimat atau kutipan yang menunjukan
adanya nilai-nilai pendidikan karakter, dokumentasi tersebut dapat dilihat pada
lampiran.
E.
Teknik
Analisa Data
Teknik analisis data menggunakan analisis konten.
Analisis konten adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap
isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis konten
dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi baik surat kabar,
berita radio, iklan televisi, dan bahan-bahan dokumentasi yang lain. Dalam
penelitian ini, konten yang dianalisis ialah nilai-nilai pendidikan karakter
yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen anak SD.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto. 2016. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta
Titik
WS,dkk. 2012. Kreatif Menulis Cerita
Anak. Bandung:Nuansa Cendekia
Prof.
Dr. Muchlas Samani danDrs. Hariyanto, M.S. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya
Dr.
Zubaedi, M.Ag., M.Pd. 2017. Strategi
Taktis Pendidikan Karakter (untuk Paud dan Sekolah). Depok:Rajawali Pers
Sutardjo,
Adisusilo. 2012. Pembelajaran Nilai
Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada